Kamis, 13 Mei 2010

Adikuasa dari Tengah Samudera

. Kamis, 13 Mei 2010

Oleh MARDIANSYAH PULUHAN

Dan sesungguhnya kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan kami jadikan keturunan keduanya kenabian dan Al-kitab.
(QS. Al –Hadid; 26)

Fahmi basya mencoba mengungkap rahasia Nuh dan Nun dengan matematika Al-Qur’an. Menurutnya rahasia Nuh dan Nun itu di antaranya terletak pada bentuk Nun yang menyerupai kapal. Negeri-negeri di atas bumi ini telah diberikan bentuknya yang khas,bila di lihat di atlas bumi negeri jepang dikenal dengan negeri naga karena bentuk negerinya seperti ular naga dan italia disebut negeri sepatu bot karena negerinya seperti sepatu boot. Indonesia adalah negeri kepulauan yang berbentuk kapal layar, pulau sumatera seperti sebuah haluan kapal, pulau jawa lambungnya, papua sebagai buritannya, Kalimantan dan Sulawesi seperti layarnya.

Umat Wasath adalah umat yang diberi kitab yang berimbang, agama yang mengajarkan keadilan. Mempelajari semua agama dan kitab-kitab sucinya maka Islam dan Al-Qur’an adalah agama dan kitab yang adil dan seimbang. Islam mengajarkan keadilan dan keseimbangan, mengatur hubungan manusia dan tuhan, alam dan sesame manusia, dunia dan akhirat, ilmu dan iman, hati dan akal secara berimbang.

DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul ‘ Al’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” membuktikan bahwa Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam adalah kitab yang seimbang, beliau menulis beberapa tema-tema menyangkut keseimbangan kata-kata di Al-Qur’an yang tidak bisa dibantah oleh kitab-kitab lain dan berikut ini adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan Mukjizat, dari jumlah kata dalam Al-Qur’an sebanyak 51.900, Jumlah Juz 30, Jumlah Surat 112.

Negeri manakah di dunia ini yang paling banyak penduduknya mewarisi kitab yang seimbang itu. Telusuri semua bangsa-bangsa di muka bumi. Indonesia yang berada di tengah-tengah ini telah mewarisi kitab yang seimbang. Indonesia kini telah menjadi Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia mewariskan sebuah kitab yang seimbang (Al-Qur’an), raksasa di dunia muslim yang jumlah penduduk muslimnya tidak bisa ditandingi kecuali seluruh penduduk Negara-negara arab bersatu.

Kerajaan-kerajaan air di nusantara, The Empire of Water ini diungkap Basya dengan menggunakan bangunan piramida 286 dengan 3 bagian dan surah Nuh sehingga ditemukan balok tersembunyi = 160. Melalui perhitungan Matematika Al-Qur’an, Basya menunjuk candi Borobudur sebagai bangunan yang mencerminkan kerajaan-kerajaan air. Candi Borobudur di pulau jawa memiliki 160 balok tersembunyi. Pada bagian atas disebut A Rupa Dhatu memiliki fenomena yang sama dengan 3 pada piramida 286. Itulah sebabnya ada satu stupa kosong dari 72 stupa pada A Rupa Dhatu karena 72 – 1 = 71, kode air.

71 merupakan kode air karena 71 persen permukaan bumi ini adalah lautan dan 29 persen daratan. Di dalam Al-Qur’an pun perbandingan kata lautan dan daratan adalah 71 persen lautan dan 29 persen daratan. Massa jenis hydrogen pun 0,0071 g/m3. Unsure air di dalam tubuh manusia juga 71 persen.

Transformasi keseimbangan global bentuk M itu kemudian menjelma menjadi suatu bangunan yang tinggi sebagai wujud surat 10 (jumlah ayat = 109) seperti dikatakan basya: ” jika sisi lain juga membentuk keseimbangan dengan jarak 22 surat (2 kode keseimbangan) maka titik tengahnya berupa pilar yang dibentuk oleh surat ke 10 ( surat Yunus;kisah manusia yang berada di atas kapal), yang tingginya juga 9 karena surat ke 10 ayatnya 109”.dan tingginya 9 (angka tertinggi).

Fahmi Basya secara gemilang mengungkap misteri bangunan ka’bah, bangunan Y dan kepala. Dengan formula (23, 3, 7 Kepala) dengan usahanya menghubungkan ruas tulang manusia, kota Al-Qur’an dan rukun haji ditemukan kesamaan tiga buah pola sebagai berikut;

Pola (23, 3, 7, Kepala) terdapat pada diri manusia
Pola (23, 3, 7, bangunan Y) terdapat pada Al-Qur’an
Pola (n, 3, 7, Ka’bah) terdapat pada manasik haji

Selain ketiga pola di atas memiliki relasi bilangan matematika, Ketiga pola di atas juga memiliki relasi lain yaitu relasi yang menunjuk negeri adidaya. Kepala adalah imam atau pemimpin, ka’bah adalah bangunan yang menunjukkan letak suatu negeri kelahiran pemimpin dunia (Nabi Muhammad) dan bangsanya pernah memimpin peradaban dunia.

Mari kita yakinkan dengan penjelasan matematika Basya; Basya menjelaskan bahwa pola (23, 3, 7, Kepala) ternyata melahirkan kode susu dengan bilangan 233. Kode susu itu terungkap dalam Al-Qur’an di surat sapi betina, surat Al-Baqarah ayatnya adalah 233, berbunyi sebagai berikut:

Dan ibu-ibu itu menyusukan anak-anak mereka dua tahun sempurna…
(QS. Al-Baqarah; 233)

Dalam surat yang sama (Al-Baqarah) terdapat dua bilangan yang sangat menarik tentang negeri yang memimpin dunia yaitu kode susu yang termuat dalam ayat 233 dan umat pilihan dalam ayat 143.

Dan demikianlah Kami jadikan kamu umat yang di tengah-tengah yakni umat pilihan, agar kamu menjadi saksi-saksi atas manusia.
(QS. Al-Baqarah; 143)

Apabila bilangan 233 dikurangi 143 maka akan menghasilkan bilangan 90. 9 bilangan tertinggi dan 0 tidak ada yang menandingi. Lihatlah dalam Al-Qur’an surat ke 90, anda pun akan terkejut bahwa surat itu berjudul Al-Balad yang artinya negeri, bukan negeri biasa tapi negeri adidaya yang ditopang angka 9 tertinggi dan 0 tidak ada yang menandingi. Bacalah isi surat itu apakah benar tentang negeri yang dulu memimpin dunia. Tentu ini sebuah perencanaan yang matang dan sistematis dari Tuhan tentang kelahiran peradaban baru dari suatu negeri dengan pola (23, 3, 7) tersebut.

Masih belum yakin?, Angka 2 menurut DR. Abdul Razaq Naufal adalah kode keseimbangan seperti hitam-putih, panas-dingin, siang-malam, pria-wanita, langit-bumi dll. Sedangkan angka 9 adalah kode kedigdayaan (tak tertandingi). Dengan memakai kode keseimbangan yaitu angka 2 maka akan didapat fenomena kedigdayaan di dalam candi Borobudur yaitu bilangan 9. Perhatikanlah Candi itu mempunyai 9 tingkat, yaitu : 6 tingkat di bawah,: "tiap sisinya agak menonjol berliku-liku, sehingga memberi kesan bersudut banyak. 3 tingkat diatasnya:'' berbentuk lingkaran. Dan yang paling atas yang disebut sebagai tingkat ke-10 adalah stupa besar ukuran diameternya 9,90 m, tinggi 7 m. Jumlah stupa di A rupha Dhatu ada 3 lapisan yaitu lapisan atas berjumlah 16, lapisan tengah berjumlah 24 dan lapisan bawah berjumlah 32 (1 stupa tidak selesai) bila dibagi dengan bilangan 2 (kode keseimbangan) sebanyak 3 kali maka akan di raih angka 36, 18 dan 9.
Angka 72, 36, 18 dan 9 kesemuanya adalah angka kelipatan 9, angka kedigdayaan.

Di dalam candi borobudur selain terdapat tanda-tanda kedigdayaan dan juga kode air 71. Cobalah buka Al-Qur’an surat ke 71, itu adalah surat Nuh. Dalam konteks ini sulit bagi siapa pun untuk membantah bahwa memang ada fenomena Nuh dan kedigdayaan di negeri ini. Lahirnya penguasa dunia dari keturunan Nuh seperti diungkapkan Al-Qur’an terbukti ada di candi borobudur:

Lalu mereka mendustakan Nuh, maka kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan Kami.
(QS. Yunus; 73)

Kemudian jumlah stupa di tingkat Arupadhatu (stupa puncak tidak di hitung) adalah: 16, 24, 32 yang memiliki perbandingan yang teratur, yaitu 2:3:4, dan semuanya habis dibagi 8. Bilangan 8 ini adalah kode dari oksigen salah satu unsure dalam molekul air H2O, oksigen nomor atomnya=8, artinya terdiri dari 8 proton pada inti, 8 elektron pada kulit, 8 neutron pada inti yang tidak bermuatan.

Dan pada hari itu 8 malaikat menjunjung Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
(QS. Al-Haaqah; 17)

Fenomena ini memperkuat salah satu ayat di dalam Al-Qur’an tentang sebuah kerajaan air yaitu surat Al-Huud; 7 yang berbunyi SinggasanaNya di atas Air. Oleh sebab itu memang tidak mengherankan bahwa Indonesia memang kerajaan air,

Selanjutnya tentang bilangan sayap 2, 3 dan 4 dijelaskan pula dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan yang memiliki sayap masing-masing 2, 3 dan 4.
(QS. Faathir; 1)

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa 2, 3 dan 4 adalah bangunan sayap terlihat pada 3 lapisan di Arupha Dhatu. Karena bangunan Y berhubungan dengan kabah yang merupakan sumbu pusat karena ada thawaf disana maka kalau Y juga kita putar setelah penggabungan dan pemasangan itu, akan terjadi benda putar.
Bilangan 2, 3, dan 4 juga terlihat di tata surya kita, jika planet-planet sebagai sayap maka 9 planet di tata surya kita dapat memperlihatkan bilangan 2, 3 dan 4.

2 = Pluto dan Neptunus
3= Uranus, saturnus dan Yupiter
4=Mars, Bumi, Venus dan Mercury

Di tengahnya bangunan Y adalah matahari, karena ada relasi antara bangunan Y dan kabah maka bangunan kabah juga mewakili matahari dan orang yang thawaf mewakili bumi. Hal yang sama juga ditemukan di candi borobudur. Stupa terbesar yang berada di tengah memiliki pola yang sama dengan bangunan Y, di sekitarnya ada 3 lapisan dengan bilangan 2, 3 dan 4 seperti planet, mereka berputar mengelilingi stupa terbesar yang di kalangan umat budha disebut Pradaksima. Pradaksima yaitu suatu upacara di mana umat Buddha melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan mirip dengan thawaf. Pradaksima dan thawaf pun memiliki kemiripan ritual yaitu manusia yang berkeliling itu sama-sama menggunakan pakaian yang hampir sama seperti ihram, pelaku pradaksima menggunakan warna coklat bata sedangkan pelaku Thawaf menggunakan warna putih dan sama-sama bercukur, pradaksima bercukur habis hingga gundul sedangkan thawaf bercukur sebagian.

Akhirnya di stupa induk paling atas, dahulunya terdapat pula sebuah patung Sang Adhi Buddha, yaitu Buddha tertinggi dalam agama Buddha Mahaya. Maka jumlah seluruhnya adalah 3 x 92 buah jumlah 432 + 64 + 1 = 505 buah. Jadi Jumlah patung-patung di Borobudur seluruhnya ada 505 buah. Bila angka-angka didalamnya dijumlahkan, hasilnya 5 + 0 + 5 = 10 dan juga seperti diatas 1 + 0 = 1(bilangan syahadat atau kode keesaan Allah)

Menyangkut angka 505 dalam Borobudur dan bilangan syahadat dapat dijelaskan dalam Al-Qur’an. Pada kisah nuh dalam Al-Qur’an ada rahasia bilangan 50;

Dan sungguh kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya maka ia tinggal di antara mereka 1000 tahun kurang 50.
(QS. Al-Ankabuut; 14)

padahal lambang bilangan 50 itu dulunya adalah hurufnya Nun, dan surat Al-Qalam yang dibuka dengan huruf Nun pada nomor 68. Dan surat yang dibuka dengan huruf tidak pernah lebih dari 50 nomor suratnya kecuali 68 ini seolah huruf Nun itu pindah dari 50 ke 68. Sehingga Bobot huruf Nun 50
pada kalimat Syahadat “ Aku bersaksi tidak ada tuhan melainkan Allah”

kata melainkan = Illa ini kamusnya ada pada surat Al-Ankabuut ayat 14 di atas dengan sebutan Illa Khamsin=kecuali 50 atau kurang 50 jadi dalam bahasa matematika Illa = kurang, bagaimana bila kata Illa = kurang diterapkan dalam kalimat syahadat

laa = tidak ada = 0
tidak ada tuhan; 0 = Tuhan
tidak ada Tuhan melainkan Allah; 0 = Tuhan – Allah
0 = 1 – Allah
Allah = 1

Ini mirip dengan 505 arca, bila angka-angka didalamnya dijumlahkan, hasilnya 5 + 0 + 5 = 10 dan juga seperti diatas 1 + 0 = 1 menjadi bilangan syahadat. Itulah sebabnya Sang Adhi Buddha dalam agama Buddha Mahaya tidak saja dianggap sebagai Buddha tertinggi, tetapi juga dianggap sebagai Allah S.W.T Asal dari segala Asal, dan juga asal dari keenam Dhyani Buddha, karenanya ia disebut sebagai “Yang Maha Esa”.


*Penulis kelahiran 22 Maret 1977, menetap di Bekasi. Alumni Universitas Lampung Fakultas Pertanian

1 komentar:

wisdomgod mengatakan...

bantahan
http://kask.us/5084288

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
www.thmoyo.com is proudly powered by Blogger.com | @CopyRight 2008